Rabu, 24 Oktober 2007

Vaksin Penyebab autisme

Vaksin penyebab Autis

Buat para Pasangan MUDA. om dan tante yg punya keponakan...

atau

bahkan calon ibu ... perlu nih dibaca ttg autisme.. Bisa di share

kepada

yang masih punya anak kecil supaya ber-hati2... ..... Setelah

kesibukan yang

menyita waktu, baru sekarang saya bisa dapat waktu luang membaca buku

"Children with Starving Brains" karangan Jaquelyn McCandless , MD

yang

diterjemahkan dan diterbitkan oleh Grasindo.

seorang teman yang membeli buku

Ternyata buku yang dibeli di toko buku Gramedia seharga Rp.

50,000,- itu benar-benar membuka matanya, dan sayang, sayang

sekali baru

terbit setelah anak saya Joey (27 bln) didiagnosa mengidap Autisme

Spectrum

Disorder.

Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar-benar membuat nya

menangis.

Selama 6 bulan pertama hidupnya (Agustus 2001 -Februari 2002), Joey

memperoleh 3 kali suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3 kali suntikan

vaksin

HiB. Menurut buku tersebut (halaman 54 - 55) ternyata dua macam

vaksin yang

diterima anaknya dalam 6 bulan pertama hidupnya itu positif

mengandung zat

pengawet Thimerosal, yang terdiri dari Etilmerkuri yang menjadi

penyebab

utama sindrom Autisme Spectrum Disorder yang meledak pada sejak awal

tahun

1990 an. Vaksin yang mengandung Thimerosal itu sendiri sudah

dilarang di

Amerika sejak akir tahun 2001.Alangkah sedihnya saya, anak yang saya

tunggu

kehadirannya selama 6 tahun, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah

rumahsakit

besar yang bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang, dengan

harapan

memperoleh treatment yang terbaik, ternyata malah "diracuni" oleh

Mercuri

dengan selubung vaksinasi. Beruntung dia masih bisa memberi ASI

sampai

sekarang, sehingga Joey tidak menderita Autisme yang parah. Tetapi

tetap

saja, sampai sekarang dia belum bicara, harus diet pantang gluten dan

casein, harus terapi ABA, Okupasi, dan nampaknya harus dibarengi

dengan diet

supplemen yang keseluruhannya sangat besar biayanya.

hanya ingin menghimbau para dokter anak di Indonesia, para pejabat di

Departemen Kesehatan, tolonglah baca buku tersebut diatas itu, dan

tolong

musnahkan semua vaksin yang masih mengandung Thimerosal. Jangan

sampai (dan

bukan tidak mungkin sudah terjadi) sisa stok yang tidak habis di

Amerika

Serikat tersebut diekspor dengan harga murah ke Indonesia dan

dikampanyekan

sampai ke puskesmas-puskesmas seperti contohnya vaksin Hepatitis B,

yang

sekarang sedang giat-giatnya dikampanyekan sampai ke pedesaan.

Kepada para

orang tua dan calon orang tua, marilah kita bersikap proaktif, dan

assertif

dengan menolak vaksin yang mengandung Thimerosal tersebut, cobalah

bernegosiasi dengan dokter anak kita, minta vaksin Hepatitis B dan

HiB yang

tidak mengandung Thimerosal.

Juga tolong e-mail ini diteruskan kepada mereka yang akan

menjadi

orang tua, agar tidak mengalami nasib yang sama . Sekali

lagi,

jangan sampai kita kehilangan satu generasi anak-anak penerus bangsa,

apalagi jika mereka datang dari keluarga yang berpenghasilan rendah

yang

untuk makan saja sulit apalagi untuk membiayai biaya terapi

supplemen,

terapi ABA, Okupasi, dokter ahli Autisme (yang daftar tunggunya

sampai

berbulan-bulan) , yang besarnya sampai jutaaan Rupiah perbulannya.

Terakhir, mohon doanya untuk Joey dan ratusan, bahkan ribuan

teman-

teman senasibnya di Indonesia yang sekarang sedang berjuang

membebaskan diri

dari belenggu Autisme.

"Let's share with others... Show them that WE care!" ___


Tidak ada komentar: