Jumat, 28 September 2007

Doa panjang slamet

*_Do'a Panjang Selamet_*
>
> Slamet masuk ke toko obat dan membeli sebiji kondom. Dengan riang
> dia bilang kepada pemilik toko bahwa sebentar lagi dia akan makan
> malam di rumah pacarnya. "Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah
> itu kan ada kelanjutannya", katanya sambil menyeringai. Kondom pun
> berpindah tangan.
> Baru beberapa langkah ke luar toko, dia kembali masuk. "Saya minta
> satu lagi", katanya. "Adik pacar saya juga cantik. Agak genit
> pula. Saya rasa dia juga naksir saya. Siapa tahu malam ini saya
> mujur...". Kondom kedua berpindah tangan.
> Slamet kembali masuk dan minta tambahan satu kondom lagi. "Begini,
> ibunya juga tak kalah seksi. Penampilannya jauh lebih muda dari
> usianya. Dan kalau duduk di depan saya, dia selalu menyilangkan
> kaki. Saya yakin dia juga tak keberatan kalau saya dekati...".
> Dengan berbekal tiga kondom, Slamet datang ke rumah pacarnya
> sambil tak putus bersiul. Sajian sudah siap. Pacar Slamet, adik
> dan ibunya sudah menunggu. Slamet pun langsung bergabung. Mereka
> menunggu sang ayah.
> Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, Slamet langsung memimpin
> doa sambil menunduk dalam-dalam. Yang lain-lain ikut menundukkan
> kepala.
> Satu menit berlalu. Slamet makin khusuk berdoa. Dua menit. Slamet
> terus komat-kamit -- cukup panjang untuk sebuah doa sebelum makan.
> Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik,
> "Saya baru tahu kamu ternyata sangat religius".
> Sambil terus menunduk, Slamet menjawab dengan suara hampir
> menangis, "Saya juga baru tahu ayah kamu ternyata pemilik toko
> obat...."
>
>

Tidak ada komentar: